BLOG INSPIRASI

Keserakahan.
Suatu ketika ada 2 orang dari satu kota. Orang yang pertama sangat kaya, memiliki segala sesuatu dengan melimpah. Rumah lebih dari satu, mobil dan motor lebih dari satu, laptop lebih dari satu bahkan istri pun lebih dari satu. Berbeda dengan orang yang kedua, yang hanya memiliki rumah begitu sederhana dan memiliki istri satu, yang begitu mengasihinya.

Pada suatu hari saat hendak menghadiri suatu undangan, orang yang kaya ini merasa bingung untuk membawa salah seorang wanita untuk menemaninya. Kemudian ketika keluar rumah ia melihat istri seorang yang sederhana tadi. Ia mencari-cari kesempatan kemudian mendekatinya dan berbincang-bincang dan meminta istri orang yang sederhana ini pergi menemaninya ke undangan itu. Istri orang yang sederhana itu simpati kepadanya, dan mau untuk menemani orang kaya itu.

Dan setelah acara undangan itu selesai, istrinya mendengar kabar bahwa suaminya telah meninggal karena sebuah kecelakaan (kecelakaan yang disengaja dibuat oleh si orang kaya ini), dan si orang kaya tadi memintanya untuk menjadi istrinya saja karena wanita ini tidak mempunyai seseorang yang dapat mendampinginya lagi. Kemudian akhirnya wanita ini menjadi istri seorang kaya yang begitu tamak tersebut.

Ya, mungkin cerita itu dapat menjadi suatu gambaran dari kisah Raja Daud sewaktu nabi Natan menegurnya. Dalam 2 samuel 12:1-25, diceritakan bahwa Nabi Natan menceritakan ilustrasi yang mirip seperti itu kepada Daud, dan setelah selesai bercerita, Daud menjadi sangat marah karena orang itu (orang kaya yang merampas istri orang miskin) dan ia berkata kepada Natan : “Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. (2 Samuel: 12:5).

Padahal yang dimaksudkan Natan pada ilustrasi itu adalah Daud itu sendiri, yang telah mengambil Batsyeba, istri Uria. Demi nafsunya, ia menyuruh Uria untuk maju di baris depan untuk berperang dan mati, sehingga ia bisa tidur dengan Batsyeba.
Dan setelah itu, Tuhan menghukum Daud atas keserakahannya pada hal duniawi yang menimbulkan malapetaka bagi diri Daud dan keluarganya sendiri. Meskipun Daud akhirnya menyesal, Daud tetap dipermalukan dan diberi pelajaran keras oleh Tuhan kita yang Mahakasih itu.
Tetapi dari hajaran Tuhan yang begitu keras, Tuhan pun menyediakan rencana yang indah pada akhirnya. Dari Batsyeba justru Daud mendapatkan keturunan yang akan menjadi Raja yang luar biasa, anaknya yaitu Raja Salomo.

Dari situ kita bisa tahu, kadang Tuhan menegur kita tapi bahkan kita tidak tahu bahwa kita yang berbuat salah, dan itulah yang menyebabkan kita menderita karena dosa kita sendiri. Akibat keserakahan, hawa nafsu, dan terlalu menjunjung tinggi hal yang duniawi / yang sementara, kita rela mengorbankan segala sesuatu untuk itu. Tetapi untuk Tuhan? Sering kita MENYISAKAN waktu untukNya dan bukan MENYISIHKAN. Padahal waktu itu pada dasarnya semua milik Tuhan.

Mungkin kita dapat berdoa seperti ini,
Adalah baik jika kita tidak hidup dalam pencobaan..
alangkah baik bila kita tidak hidup dalam kekayaan yang melimpah..
atau kemiskinan yang melarat...
namun masalah materi..
biarlah Tuhan yang mencukupkan itu…
mintalah Tuhan mengatur itu..
kita tidak menolak kemiskinan..
bahkan kekayaan..
tapi biarlah dari situ..
Tuhan menyatakan rencanaNya atas hidup kita,
supaya kita tidak mendapatkan hal yang fatal,
dalam hidup kita!!